Melisha Sidabutar jantungnya membengkak
Dilansir dari Alodokter.com, ada beberapa orang yang hampir tidak merasakan gejalanya sama sekali, tapi ada pula yang hanya merasakan gejala ringan selama beberapa tahun.
Tapi, Vito bilang, lemas bukan gejala pembengkakan jantung. "Lemas mungkin karena ada keluhan lain juga. Kalau bengkak jantung umumnya cepat lelah dan mudah sesak napas," tegas dia kepada Kompas.com, Rabu (9/12).
"Jadi sudah dironsen, ditemukan ada pembengkakan jantung. Jadi emang udah lemes dari pagi or kemarin (nggak tau jelasnya ya guys). Terus mamanya cerita, mau dibawa ke RS dari kemarin, cuma Melisa bilang nggak usah, takut covid. Akhirnya hari ini bener-bener lemes dan terjadilahkejadian singkat ini," ujar Ellysia Belinda, sahabat Melisha.
Namun, ada beberapa penyebab lain di antaranya kelenjar tiroid, detak jantung yang tidak teratur atau aritmia dan kelainan jantung yang dialami sejak lahir. Meski begitu, ada beberapa orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini.
"Jadi sudah dironsen, ditemukan ada pembengkakan jantung. Jadi emang udah lemes dari pagi or kemarin (nggak tau jelasnya ya guys). Terus mamanya cerita, mau dibawa ke RS dari kemarin, cuma Melisa bilang nggak usah, takut covid. Akhirnya hari ini bener-bener lemes dan terjadilah kejadian singkat ini," ujar Ellysia Belinda, sahabat Melisha.
Beberapa tanda dan gejala yang mungkin dirasakan penderita jantung bengkak, seperti dilansir dari Alodokter.com, yaitu sesak nafas terutama saat beraktivitas atau berbaring, gangguan irama jantung, kaki membengkak dan kelelahan.
Saat jantung membengkak, seseorang mungkin mengalami gejala gagal jantung kongestif seperti sesak napas, kaki membengkak, lelah, hingga palpitasi. Beberapa orang mungkin tidak pernah mengalami gejala atau hanya bergejala ringan.
Gejala pembengkakan jantung yang paling awal adalah mudah lelah. Kemudian, gejala bisa berlanjut menjadi sesak napas, terutama di malam hari ketika sedang berbaring. Kedua kaki juga bisa membengkak.
Akibatnya, otot jantung akan membesar dan menebalkan. Selain itu juga bisa menyebabkan bilik jantung kiri membesar, menyebabkan otot jantung pada akhirnya melemah. Tekanan darah tinggi juga dapat memperbesar bilik atas jantung.
Untuk menghindari kondisi pembengkakan jantung, disarankan segera merubah pola gaya hidup, salah satunya rajin berolahraga. Jenis olahraga yang aman bisa dikonsultasikan ke dokter jika memiliki masalah kesehatan sebelumnya.