-->

Vaksin Covid 19

Vaksin Covid 19

Pembuat obat Pfizer Inc pada Senin, 9 November 2020 mengatakan bahwa kandidat vaksinnya, yang sedang dikembangkan dalam kemitraan dengan BioNTech Jerman, lebih dari 90 persen efektif dalam mencegah Covid-19. Klaim tersebut didasarkan pada data dari 94 orang pertama yang terinfeksi virus dalam uji klinis skala besar Pfizer. "Berita tersebut meningkatkan harapan bahwa obat Covid-19 akan segera tersedia," kata Ibrahim.

Mantap Putin! Vaksin Rusia Efektif 92% Sikat Covid-19

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, menyatakan penangguhan uji klinis vaksin Covid-19 di Brasil yang dikembangkan perusahaan China sebagai sebuah "kemenangan". Uji klinis tahap akhir untuk vaksin Sinovac itu sedang dilakukan di Indonesia dan Turki.

Brasil adalah salah satu negara yang paling terdampak virus corona. Negara itu mencatat lebih dari 5,6 juta kasus yang terkonfirmasi - tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India - dan hampir 163.000 kematian, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University.

Relawan lainnya yaitu Carrie dari Missouri merasakan efek samping yang berbeda setelah mendapat suntikan vaksin pertamanya pada September lalu. Ia merasa sakit kepala, nyeri di tubuh, hingga demam.

Mau tahu lebih jauh mengenai vaksin virus corona dan efek sampingnya? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Relawan asal Austin, Texas, Glenn Deshields mengungkapkan bahwa dirinya merasakan efek samping berupa 'pengar yang parah' dan rasa seperti mabuk. Tetapi, ia mengatakan efek ini hanya sementara dan hilang dengan cepat.

Sejak awal wabah melanda, Jair Bolsonaro meremehkan virus itu dan berkeras tetap membuka negara, sambil mengatakan bahwa virus corona hanya merupakan pilek ringan. Tetapi pendekatan itu bertentangan dengan banyak pemimpin daerah di negara tersebut - bahkan dengan orang-orang yang biasa dia anggap sebagai teman.

Berdasarkan hasil uji klinis, vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech, BNT162b2, diklaim 90 persen efektif. Meski belum ada jaminan tidak akan tertular virus, tetapi dari hasil tersebut menunjukkan bahwa orang yang menerima vaksin ini tertular, tidak akan sakit atau bergejala.

Pada 16 September, Sinovac mendaftarkan uji coba fase 1/2 dari vaksin untuk anak-anak. Kira-kira sebanyak 552 peserta ini akan mendapat dua dosis vaksin eksperimental CoronaVac buatan Sinovac yang terdaftar di AS. Uji coba gabungan fase satu dan dua ini diperkirakan akan dilakukan pada 28 September Hebei, China utara.

“Ini adalah keputusan yang sembrono dan bodoh,” kata profesor Francois Balloux, direktur Institut Genetika UCL, pada saat itu. “Vaksinasi massal dengan vaksin yang diuji secara tidak tepat adalah tidak etis.”

Seperti vaksin lainnya, vaksin virus Corona BNT162b2 buatan Pfizer ini masih terus diteliti terkait efektivitas dan efek sampingnya. Jika vaksin ini sudah lolos dari semua pemeriksaan keamanan, ini akan memiliki implikasi yang sangat besar dalam mengatasi virus tersebut.


LihatTutupKomentar