-->

Mengejar Sunrise ke Bromo PART 2 : Tips dan biaya



Tepat pukul 01.00, tour guide yang aku dan anak-anak pesan untuk paket sunrise ke bromo datang menjemput ke lokasi penginapan kami di malang, tenang saja paket ini meliputi penjemputan hingga diantar kembali nanti pulang ke penginapan.
Nama drivernya Pak yono, beliau akan mengantar kami naik ke atas hingga ke titik untuk pindah ke mobil jeep. Jarak dari malang ke bromo sekitar 1 - 2 jam. Memasuki kawasan bromo, jalanan mulai menanjak. Dari kegelapan, terlihat lekukan-lekukan bukit besar dan gelap serta jurang curam di sisi ku. Agak merinding dan bikin nggak bisa tidur. 

Kemudian kami memasuki pusat ticketing (kurasa) driver menanyakan apakah ada yang ingin ketoilet ? sementara dia menemui orang ticketing. Disana kami membayar lunas sisa pembayaran ke pak yono.
ketika keluar mobil aku gemetaran, dingin banget ! aku pakai baju 5 lapis plus shawl dengan coat biasa yang memang bukan coat khusus musim salju. di Indo kan gak ada salju !
lalu beli sarung tangan seharga 10.000.

Sekitar pukul 03.00 sampai lah kami di area rumah penduduk di dataran yang lebih tinggi. Disana sudah berkumpul beberapa orang yang juga mau menuju bromo dengan jeep. Kami pindah mobil ke mobil jeep.
Kali ini yang membawa jeep adalah pak mulyadi. aku dan ghea duduk di bagian depan, dimana aku tidak terlalu happy duduk disana. Karena serem hahaha.
Sambil menyetir pak mulyadi memberi tahu nanti selesai dari atas kami akan melihat jalanan yang kami lewati sekarang, aku jadi penasaran bukit-bukit yang aku lihat ini bagaimana rupa aslinya kalau terang nanti.

Aku senang dengan cara pak mulyadi menyetir, tenang, hati-hati dan beliau juga komunikatif, ramah sekali. Pak mulyadi selalu menginfokan saat kita akan menanjak curam, atau belokan curam atau jalanan akan menurun. Ketika jalanan menurun pak mulyadi mengatakan kita akan menemui kabut tebal.
ternyata benar. Kabut super tebal, aku memastikan ke pak mulyadi bahwa kiri kanan kita bukan tebing atau jurang. Pak mulyadi tertawa dan bilang ini nanti siang akan terlihat jelas, yang pasti bukan jurang. Karena jujur, tebal kabut membuat lampu mobil nggak mampu menembus kabut, jarak pandang hanya sampai ke ujung mobil. ini kabut tertebal yang pernah aku lihat seumur hidup, pak mulyadi menyetir pelan dan hati hati. Mungkin kalau aku yang bawa, bisa nyasar belok ntah kemana, tapi di tangan pak Mulyadi kami sampai ke ujung dan kembali ke jalan yang menanjak. Aku menebak ini seperti padang pasir.



Tepat pukul 04.00 pagi, kami sampai di titik pemberhentian, titik puncak untuk melihat sunrise. Disana sudah banyak jeep yang parkir. Aku mencatat nomer hp pak mulyadi agar turun nanti gampang mencari pak mulyadi. Karena disana jeep nya sangat banyak. Pak mulyadi mengingatkan untuk turun jam 6 pagi agar bisa mengunjungi lokasi wisata bromo lain. Dari titik pemberhentian ini, kami harus jalan kaki ke puncak untuk istrahat dan lanjut lagi ke puncak untuk melihat sunrise.

ketika aku keluar dari mobil, SUNGGUH DINGIN SAMPAI KE TULANG. Aku mengencangkan shawl tebalku hingga menutupi hidung. Jalan menanjak menuju warung untuk istirahat sebelum lanjut ke atas. Dan aku nyaris nggak kuat karena suhu nya benar-benar dingin, aku nggak bisa nafas dan jantungku berdegup kencang. Aku pelan-pelan berjalan menuju warung makan itu, sambil mengatur nafas karena dada ku mulai sesak dan sakit.

Sampai diwarung kami memesan mie rebus panas yang langsung dingin hahahaha, dan melanjutkan perjalanan ke atas. Perjalanan ke atas ini menaikin beberapa tangga. Beberapa orang menyewakan jaket tebal dan alas duduk.


Di atas sini sudah ramai yang duduk menunggu sunrise. Suhu pagi itu 12 derajat celcius pada pukul setengah 6 pagi bisa bayangkan jam 3 atau 4 subuh tadi berapa derajat yaa, mau nangis. Aku duduk diatas dari pukul 4 lewat dan super kedinginan hingga hanya mampu duduk dan menahan dingin. Lain kali kalau kesini benar-benar harus pakai jaket tebal.

tiba-tiba semua pengunjung berdiri dan mengangkat kamera mereka, dari ufuk timur terlihat semburat warna pink gelap dan disusul warna orange. Semakin muncul matahari, mulai terlihat pemandangan yang membuat aku terdiam sejenak. Saking indahnya aku nggak tau harus ngomong apa. Bahkan foto pun nggak bisa menjelaskan indahnya pemandangan dari atas sini. 

Sekelompok orang menyanyikan lagu indonesia
"Indonesia tanah air betaa..pusaka abadi nan jaya"
membuat merinding dan terharu, beberapa pengunjung dari luar negeri mencari sumber suara sambil tersenyum.

Semakin terang pemandangannya semakin indah..kabut perlahan turun menyapu pepohonan dan rumah-rumah yang semuanya nampak kecil dari atas sini.
Aku hanya pernah melihat seperti ini di internet..dan kali ini aku melihat bagaimana rumah-rumah, pepohonan dan hutan di sapu oleh kabut. Aku nggak tau gimana cara menjelaskannya melalui tulisan. Dan aku 100% meyakinkan kalian, bahwa yang kalian lihat di foto ini hanyalah 20% dari keindahan aslinya kalau dilihat dengan mata sendiri !







Aku masih ingin berada di atas sini sementara pukul 6 sudah harus kembali ke jeep. Nggak relaaaa.. Aku mengambil waktu untuk menikmati seluruh pemandangan dari atas sini. AKU NGGAK NYESAL KE BROMO DARI SUBUH.
sambil menahan dingin dan jemariku yang kaku, aku naik ke atas pagar, berdiri dan menikmati setiap pandangan yang aku lihat. Kameraku breeze, dan baterainya tiba-tiba menjadi 50%, apa mungkin karena dingin ? hahaha. Dan nggak ada sinyal di handphone benar-benar membuatku fokus dengan keindahan bromo.

Pukul 6 lewat kami turun dan mencari pak mulyadi. Pemandangan saat turun merupakan pemandangan yang aku tunggu-tunggu, karena dini hari tadi aku hanya melihat semua serba gelap gulita. Ternyata.. INDAH BANGEEETTTT... tebing,pohon, semua indah.

kami menuju beberapa tempat lain di bromo dan berfoto-foto disana. Sayangnya aku dan yang lain mengurungkan niat ke atas untuk melihat kawah , karena sudah cukup lelah dan ada 250 anak tangga yang harus dinaiki.

Di bawah ini foto-foto ku selama mengunjungi tempat-tempat indah lainnya setelah menikmati sunrise di bromo.
Aku akan kesini lagi suatu saat, seperti cerita pak mulyadi, Sepasang suami istri yang usianya sudah tidak muda lagi sampai sekarang masih sering menghubunginya untuk sekedar menikmati bromo. Mungkin nanti aku begitu, dan akupun penasaran untuk melihat keindahan indonesia lainnya.



lokasi favoriteku di sini adalah bukit teletubbies, Kiri kanan bukit yang indah benar-benar di depan mata.












TIPS DAN BIAYA KE BROMO

- Bawa jaket tebal, shawl dan sarung tangan serta kaus kaki terutama bagi kalian yang tidak terbiasa ke daerah yang super dingin.
- bawa obat-obatan
- cari tour guide yang terpercaya, kalian bisa email aku untuk mendapatkan kontak pak yono atau pak mulyadi.
- gunakan sepatu boots nyaman atau sepatu nyaman.
- siapkan masker, karena ketika di padang pasir, jeep-jeep yang lewat membuat pasir-pasir berterbangan kemana-mana
- catat nomer hp tour guide, ingat warna mobil jeep dan foto plat mobilnya. karena saat di atas ada puluhan hingga ratusan jeep yang parkir, kalau kalian nggak dapat sinyal bagus kalian bisa mengingat dimana driver tadi parkir dan melihat plat nomer mobilnya.


- tour guide dan sarapan : 250.000 + 15.000
- naik kuda (option) : 100.000
- foto bareng kuda (option) : 10.000
- sarung tangan : 10.000
- mi rebus dan minum : 20.000
- toilet @5000 : 2 kali jadi 10.000

SALAM !

LihatTutupKomentar