-->

Online Bullying - sesi berpendapat






Tulisan kali ini terinspirasi dari kejadian barusan, haha.
Jadi barusan, aku menegur salah satu netizen yang (untungnya) instagramnya nggak di private, jadi aku memastikan bahwa dia bukan akun fake atau komunitas-komunitas pembully di sosial media.
Ceritanya, aku lagi lihat postingan salah satu istri artis, dia bukan artis, tapi otomatis jadi ikut menjadi pusat perhatian karena suaminya. Perempuan ini anaknya sederhana, bukan tipikal perempuan modern yang stylish, benar-benar apa adanya dan cantik dari hati.

Kemudian dia post video tanpa make up untuk tutorial cara bikin alis. Seperti biasa, aku suka cek kolom komentar, dan kemudian menemukan satu akun yang menulis kan komentar
'TETAP AJA JELEK'

Kemudian aku buka akunnya dan melihat profilnya, seorang mahasiswi jurusan manajemen di salah satu universitas, dengan kegiatannya yang aktif di kegiatan kemahasiswaan. Ternyata bisa melakukan bully di sosial media. Selama ini aku berfikir bahwa yang suka bully orang lain di sosial media merupakan orang yang berotak dangkal. Tapi nyatanya, mahasiswa yang harusnya berfikir pintar pun melakukannya. Tepuk tangan dulu....

Akhirnya, aku memberikan komentar halus, mencoba memberi tahu bahwa dia mahasiswa dan seharusnya dia bisa lebih bijak dalam berkomentar, lebih pintar lah. Untuk ukuran fisik, tanpa bermaksud menghina, menurutku dia biasa saja, tapi yang cantik luar biasa kayak raline shah mengatakan hal tersebut saja merupakan suatu kebodohan dan cerminan pribadi yang buruk, lantas, mba mahasiswa ini bagaimana?

Semakin aku perdalami, anak ini bercita-cita ingin menjadi youtuber, kemudian dugaan sementaraku, dia melakukan ini agar orang-orang tertarik untuk datang ke akunnya. Strategi yang salah yang mungkin dia contek dari anak-anak jaman now yang suka cari jalan pintas menuju keterkenalan yang hakiki.
Baiklah, itu hanya dugaan sementara.

Mulut itu memang lebih tajam dari pisau, nusuknya bisa sampai ke hati dan bikin orang depresi, dampaknya bisa jelek kedepannya. Pelaku online bullying biasanya senang mengomentari orang lain, karena dia merasa aman identitasnya nggak ketahuan. Belum lagi kalau pakai akun palsu, lebih bebas dan santai mengeluarkan kalimat-kalimat jahat. Selain online bullying yang bersifat mencaci atau menghina ciptaan tuhan, ada juga yang namanya Body Shaming.

Ketika kita dengan santainya bilang "kamu gendut banget!" atau "kamu kurus banget gak bagus"
mungkin terdengar sepele, tapi menurut salah satu psikolog yang pernah aku ajak ngobrol , kekerasan verbal, atau ucapan negatif terhadap seseorang bisa menimbulkan trauma dan membuat self image orang menjadi buruk juga, jadi teman-teman hati-hati kalau bercanda yaa..
Dampak terburuknya bisa mengarah ke depresi, ketidak percayaan diri bahkan hingga keinginan untuk mengakhiri hidup.

Dulu pun aku pernah bersama teman-teman saling membuat hal tersebut menjadi bahan bercandaan, namun semakin belajar dan dewasa aku menyadari dan belajar untuk menghindari kata-kata tersebut.

Menurutku, pelaku bully merupakan orang-orang yang haus akan perhatian, kekurangan kasih sayang dan merasa kasihan pada diri sendiri. Sehingga menurutnya dengan menghina orang yang lebih baik dari dia akan membuat dia merasa lebih baik.
justru tidak.
Kadang kita juga melakukan hal yang sama.
dalam suatu obrolan kemudian berkata "dia kan aslinya nggak seputih itu, terlalu banyak make up, ngga natural sih..liat deh kurus kerempeng gitu kayak gak makan"

Tanpa kita sadari kalimat tersebut muncul bermula dari rasa iri karena kelebihan yang orang tersebut punya, tidak kita miliki. Atau ada masalalu kita yang berhubungan dengan orang tersebut. Sehingga mencari-cari kekurangan dan menghina merupakan jalan ampuh untuk merasa tenang.

hayooo ada yang pernah gini nggak ??
hehe aku dulu juga pernah, pasti semua orang pernah, tapi semakin berjalannya waktu, usia dan meningkatnya pengetahuan, yuk sama-sama meninggalkan hal-hal negatif yang bisa berdampak negatif bagi orang lain.

Dari pada usil mencari unsur negatif orang lain, kenapa kita nggak berusaha meningkatkan kualitas pribadi kita ? misalnya, daripada sibuk melakukan bully pakai akun palsu ke artis,selebgram atau bahkan teman sendiri. Lebih baik gunakan media sosial pribadi untuk menunjukkan kualitas diri kita, menunjukkan bakat , antusiasme atau kepedulian kita terhadap suatu hal yang bisa bermanfaat bagi orang lai :)

SALAM !


LihatTutupKomentar