-->

Padang Sabana Gunung Mutis

Om Robby duduk di sebuah pokok pohon mati berselimut sarung menunggu kami yang duduk mengatur napas. Perjalanan selama 1 jam 20 menit di pag...

Cunca Wulang: Keindahan yang Tidak (Lagi) Murah

Aliran sungai yang bening mengalir diantara celah-celah tebing tertangkap jelas dari jembatan gantung ini. Berdiri di jembatan gantung selal...

Benteng Tujuh Lapis di Fulan Fehan

Kami celingukan di depan gerbang masuk Benteng Makes yang lebih dikenal dengan nama Benteng Lapis Tujuh. Sebuah bangunan yang berdiri di sam...

Menyusuri Jejak Pangeran Diponegoro

Sunyi dan sepi kesan pertama ketika aku dan keponakanku, Sekar memasuki komplek museum ini. Museum Sasana Wiratama atau lebih dikenal sebaga...

Matahari Terbit dari Fulan Fehan

Bentang alam di depanku terlihat samar dalam kegelapan yang makin memudar. Cahaya kuning di langit timur mencoba menyibak awan dan kabut din...

Memandang Sang Rupawan dari Maskumambang

Pagi hari kereta yang kutumpangi tiba di Stasiun Kediri. Kota Kediri, tempat Raja Jayabaya dan Raja Airlangga pernah  bertahta di masa lalu....

Matayangu: Air Terjun atau Danau?

Suatu kali pernah ada turis asing yang penasaran mencoba mengukur kedalaman danau. Untuk mengukur, dia menyiapkan 5 rol tali yang panjang ti...